WHO menyatakan bahwa Indonesia merupakan negara dengan jumlah penderita kanker serviks nomor satu di dunia dan setiap jam satu wanita meninggal akibat kanker serviks.
Kanker rahim merupakan kanker terbanyak kedua setelah kanker serviks.
"Tetapi kanker rahim memiliki karakteristik prognosis yang lebih baik jika ditangani pada stadium awal,” kata dr. Adrian Setiawan, SpOG selaku dokter spesialis kebidanan dan kandungan Siloam Hospitals Kebun Jeruk saat temu media, Selasa (24 5/2016).
Pada stadium I dan II, pengobatan kanker serviks dapat dilakukan melalui pembedahan atau operasi.
"Tumbuh kembalinya kanker jarang terjadi bila kanker telah diangkat melalui operasi," katanya.
Meski demikian pasien dianjurkan tetap melakukan pemeriksaan lanjutan, termasuk melakukan pap smear secara teratur.
"Sementara untuk kanker serviks berstadium lanjut IIB hingga IVB, pengobatan dapat dilakukan melalui radiasi dan kemoterapi," kataya.
National Comprehensive Cancer Network (NCCN) mencatat 528.000 kasus baru kanker serviks pada 2012 di seluruh dunia.
Sebanyak 266.000 pasien meninggal per tahun dan 85 persen dari total kasus terjadi di negara-negara berkembang, termasuk Indonesia.
BACA JUGA:
Yang tidak kalah mirisnya, Indonesia juga menjadi jawara dalam hal kanker payudara.
"Deteksi dini adalah kunci utama mencegah kanker payudara, karena kanker payudara hampir selalu ditemukan pada stadium lanjut,” jelas dr. Vera Nevyta Tarigan, SpRad selaku dokter spesialis radiologi SHKJ.
Penyebab pasti kanker payudara belum diketahui sampai saat ini, tetapi faktor risiko yang dapat menyebabkan kanker payudara adalah gaya hidup yang tidak sehat, kurang beraktivitas, diet rendah serat, dan riwayat keluarga yang terkena kanker payudara.
Umumnya penderita kanker payudara memiliki keluhan mulai dari benjolan yang teraba di payudara, perubahan ukuran dan bentuk, kerutan pada kulit, puting yang tertarik, keluarnya cairan merah dari puting, dan teraba benjolan di ketiak.
Departemen Radiologi Siloam Hospitals Kebon Jeruk memiliki sarana diagnostik yang lengkap yaitu Mamografi, USG, dan MRI payudara untuk memberikan hasil yang akurat untuk pemeriksaan payudara.
Penatalaksanaan kanker payudara meliputi operasi dengan teknik yang disesuaikan berdasarkan stadium 0, dini, lokal lanjut, dan lanjut radioterapi dan kemoterapi.
Sumber: http://www.tribunnews.com/
Demikianlah Artikel Wanita Wajib Baca, Hampir Tiap Jam Satu Wanita Indonesia Meninggal Dunia karena Kanker Serviks
Sekian Artikel Wanita Wajib Baca, Hampir Tiap Jam Satu Wanita Indonesia Meninggal Dunia karena Kanker Serviks, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sekian postingan kali ini.
Anda sedang membaca artikel
Wanita Wajib Baca, Hampir Tiap Jam Satu Wanita Indonesia Meninggal Dunia karena Kanker Serviks dan artikel ini url permalinknya adalah
http://adaapadenganbloq.blogspot.com/2016/05/wanita-wajib-baca-hampir-tiap-jam-satu.html Semoga artikel
ini bisa bermanfaat.